Langsung ke konten utama

Pengertian dan Hubungan Artikel Terkait Arsitektur dari Dwell dan Architizer

    Pengertian Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membangun struktur, ruang, dan lingkungan yang berfungsi dan estetis. Arsitektur tidak hanya mencakup desain bangunan, tetapi juga mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan lingkungan di mana bangunan tersebut berada. Dalam dunia arsitektur modern, berbagai sumber informasi dan inspirasi sangat penting untuk membantu arsitek, desainer, dan penggemar arsitektur dalam memahami tren, teknik, dan inovasi terbaru. Dwell Dwell adalah sebuah platform yang berfokus pada desain rumah modern dan arsitektur. Dwell menyediakan artikel, foto, dan sumber daya yang menginspirasi tentang rumah, desain interior, dan inovasi arsitektur. Dengan pendekatan yang berorientasi pada gaya hidup, Dwell menyoroti bagaimana desain dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari dan menciptakan ruang yang nyaman dan fungsional. Artikel-artikel di Dwell sering kali mencakup: Desain Rumah: Menampilkan proyek rumah modern yang inovatif dan estetis. Tr...

Software yang Paling Sering Digunakan oleh Arsitek untuk Merancang Bangunan Hijau

 Pemilihan software yang tepat sangat krusial dalam proses perancangan bangunan hijau. Software ini memungkinkan arsitek untuk melakukan simulasi energi, analisis lingkungan, dan visualisasi desain yang lebih akurat. Beberapa software yang populer digunakan antara lain:

  • Revit: Software ini sangat populer di kalangan arsitek karena kemampuannya dalam Building Information Modeling (BIM) yang memungkinkan permodelan bangunan secara detail. Revit juga memiliki berbagai plugin dan add-on yang mendukung analisis energi dan lingkungan.
  • AutoCAD: Software CAD klasik ini masih banyak digunakan, terutama untuk pembuatan gambar teknik. Meskipun demikian, banyak plugin dan add-on yang dapat diintegrasikan untuk mendukung desain bangunan hijau.
  • ArchiCAD: Software ini juga berbasis BIM dan menawarkan fitur-fitur yang sangat baik untuk perancangan bangunan berkelanjutan, termasuk analisis energi dan simulasi cahaya alami.
  • SketchUp: Software ini lebih mudah digunakan dan sering digunakan untuk membuat model 3D yang cepat. Meskipun demikian, SketchUp juga memiliki plugin yang dapat digunakan untuk analisis energi.
  • EnergyPlus: Ini adalah software simulasi energi bangunan yang sangat detail. Software ini sering digunakan untuk melakukan analisis energi bangunan sebelum dan setelah dilakukan perubahan desain.
  • Green Building Studio: Platform online ini menyediakan berbagai alat untuk perancangan bangunan hijau, termasuk analisis energi, analisis siklus hidup material, dan penilaian kinerja bangunan.

Pilihan software yang tepat akan tergantung pada:

  • Kompleksitas proyek: Untuk proyek yang sangat kompleks, software seperti Revit atau ArchiCAD mungkin lebih cocok.
  • Anggaran: Beberapa software berbayar, sementara yang lain gratis atau memiliki versi trial.
  • Ketersediaan plugin dan add-on: Pastikan software yang Anda pilih memiliki plugin atau add-on yang mendukung fitur-fitur yang Anda butuhkan.

Cara Menghitung Jejak Karbon Sebuah Bangunan

Menghitung jejak karbon sebuah bangunan adalah proses yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, seperti penggunaan energi, emisi dari material bangunan, dan transportasi. Secara umum, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:

  1. Inventarisasi emisi: Identifikasi semua sumber emisi gas rumah kaca yang terkait dengan bangunan, mulai dari produksi material bangunan, konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan.
  2. Analisis siklus hidup: Lakukan analisis siklus hidup (Life Cycle Assessment) untuk menilai dampak lingkungan dari setiap tahap kehidupan bangunan.
  3. Penggunaan alat bantu: Gunakan software khusus seperti Athena atau SimaPro untuk melakukan perhitungan jejak karbon secara lebih akurat.
  4. Verifikasi hasil: Pastikan hasil perhitungan telah diverifikasi dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jejak karbon bangunan:

  • Material bangunan: Material lokal dan daur ulang umumnya memiliki jejak karbon yang lebih rendah.
  • Energi: Penggunaan energi untuk pemanasan, pendinginan, dan penerangan sangat berpengaruh terhadap jejak karbon.
  • Air: Penggunaan air dan sistem pengelolaan air limbah juga berkontribusi pada jejak karbon.
  • Transportasi: Transportasi material bangunan dan penghuni juga harus diperhitungkan.

Perbedaan antara Sertifikasi LEED dan Green Mark

LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) dan Green Mark adalah dua sistem sertifikasi bangunan hijau yang paling populer di dunia. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendorong pembangunan berkelanjutan, terdapat beberapa perbedaan:

  • Asal: LEED dikembangkan oleh U.S. Green Building Council, sedangkan Green Mark dikembangkan oleh Building and Construction Authority (BCA) Singapura.
  • Kriteria: Kedua sistem memiliki kriteria yang berbeda, meskipun banyak kesamaan. LEED memiliki lebih banyak kredit yang dapat dipilih, sedangkan Green Mark memiliki pendekatan yang lebih terstruktur.
  • Fokus: LEED memiliki fokus yang lebih luas, mencakup berbagai aspek keberlanjutan, sedangkan Green Mark lebih fokus pada kinerja energi dan lingkungan bangunan.
  • Penerapan: LEED lebih banyak digunakan di Amerika Utara dan Eropa, sedangkan Green Mark lebih populer di Asia, terutama di Singapura dan negara-negara tetangganya.

Secara umum, baik LEED maupun Green Mark merupakan alat yang berguna untuk menilai kinerja lingkungan sebuah bangunan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Paling sering dilihat

Preservasi dan Adaptasi: Menghidupkan Kembali Bangunan Bersejarah untuk Fungsi Modern

Preservasi dan adaptasi bangunan bersejarah merupakan bagian penting dari arsitektur yang menghormati warisan budaya sekaligus memenuhi kebutuhan kontemporer. Proses ini melibatkan pelestarian elemen-elemen penting dari bangunan bersejarah sambil menyesuaikannya untuk penggunaan modern, yang sering kali memerlukan keseimbangan antara mempertahankan keaslian dan memungkinkan inovasi. Pentingnya Preservasi dan Adaptasi Pelestarian Warisan Budaya Bangunan bersejarah adalah bagian penting dari warisan budaya dan identitas masyarakat. Mereka menceritakan kisah-kisah masa lalu dan mencerminkan nilai-nilai serta tradisi lokal. Melestarikan bangunan-bangunan ini berarti menjaga sejarah dan budaya agar tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Keberlanjutan Mengadaptasi bangunan bersejarah untuk penggunaan modern sering kali lebih berkelanjutan daripada merobohkan dan membangun yang baru. Mengurangi kebutuhan akan material baru dan energi yang digunakan dalam proses konstruksi ...

Arsitektur Kebencanaan: Merancang Bangunan Tahan Gempa dan Banjir

Perubahan iklim yang semakin tidak menentu dan meningkatnya frekuensi bencana alam seperti gempa bumi dan banjir menuntut arsitek untuk merancang bangunan yang lebih tahan terhadap bencana. Arsitektur kebencanaan bertujuan untuk menciptakan bangunan yang tidak hanya dapat bertahan dalam kondisi ekstrem tetapi juga melindungi penghuninya dan meminimalkan kerusakan. Arsitektur kebencanaan adalah suatu pendekatan dalam merancang dan membangun bangunan serta lingkungan yang tahan terhadap bencana alam, seperti gempa bumi dan banjir. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam merancang bangunan tahan gempa dan banjir: Bangunan Tahan Gempa 1. Konstruksi Tahan Gempa: Bangunan yang dirancang untuk tahan gempa harus memenuhi standar keamanan minimum, seperti tidak mengalami kerusakan pada elemen struktur ketika terkena gempa bumi sedang atau kuat[2]. 2. Struktur Bambu: Bambu dapat digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan tahan gempa karena kekuatannya dan kemampuan untuk menyerap getaran ta...

Akustik dalam Arsitektur: Menciptakan Lingkungan Suara yang Optimal

Akustik adalah salah satu aspek penting dalam desain arsitektur yang seringkali kurang mendapat perhatian yang cukup. Namun, lingkungan suara yang baik dapat mempengaruhi kenyamanan, produktivitas, dan kesejahteraan pengguna bangunan. Akustik yang buruk, di sisi lain, dapat menyebabkan gangguan, stres, dan penurunan kinerja. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip akustik yang baik sangat penting dalam merancang ruang yang optimal. https://pixlr.com/id/image-generator/ Prinsip Dasar Akustik dalam Arsitektur Penyerapan Suara Penyerapan suara adalah proses di mana material menyerap energi suara yang masuk, mengurangi pantulan dan gema di dalam ruangan. Material seperti karpet, gorden, panel akustik, dan plafon akustik sering digunakan untuk menyerap suara. Desain yang baik harus mempertimbangkan penempatan material ini untuk mencapai tingkat penyerapan suara yang optimal, terutama di ruang-ruang seperti ruang pertemuan, aula, dan ruang kelas. Isolasi Suara Isolasi suara ...